Bahasa Sebagai Indentitas dan Bukti Intelektual Diri

 Permasalahan penggunaan bahasa akhir-akhir ini menjadi topik yang sedikit sensitif dikalangan masyarakat Indonesia. Banyaknya bahasa dan beberapa kesalahan penggunaannya dikalangan masyarakat menjadi faktor permasalahannya. Sebelum membahas lebih detail permasalahan yang terjadi setidaknya kita harus tahu makna bahasa itu sendiri. Secara sederhana bahasa adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dari hati, bahasa disini digunakan untuk alat komunikasi antar manusia. Bahasa sendiri sebenarnya merupakan salah satu bukti dari adanya suatu budaya, dengan banyaknya jenis bahasa yang terdapat di belahan bumi ini seakan membuktikan bahwa budaya itu beragam macamnya. Sebelumnya, agar pembahasannya tidak terlalu melebar maka bahasa yang akan dibahas kali ini adalah bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan bahasa daerah.

 Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa nasional. Dari kalimat tersebut sudah bisa ditarik kesimpulan bahwa bahasa Indonesia sangat tinggi kedudukannya. Selain menjadi alat pemersatu bangsa dan identitas diri, Bahasa Indonesia juga digunakan dalam ketentuan pembelajaran nasional, maksudnya dari sabang sampai merauke pembelajaran dalam forum resmi pendidikan diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan pembelajaran dapat merata, tanpa terhambat oleh perbedaan bahasa dari berbagai daerah, oleh karena itu kita dituntut untuk mengerti dan menggunakan bahasa Indonesia. Selanjutnya adalah bahasa inggris, bahasa ini merukapan bahasa internasional, alasan mengapa bahasa ini digunakan menjadi bahasa internasional adalah karena dinilai sebagai bahasa tertua yang mudah dipahami dan telah menjadi bahasa utama di banyak negara. Penggunaan bahasa inggris tidak kalah penting dengan penggunaan bahasa Indonesia, apalagi di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang bahasa inggris di jadikan standart “intelektual” seseorang serta banyak juga suatu perusahaan yang mensyaratkan calon pekerjanya untuk lancar berbahasa inggris. Yang terakhir adalah bahasa daerah, bahasa daerah sendiri di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Banyaknya daerah yang tersebar di Indonesia mempengaruhi bahasa yang terdapat di setiap daerah, namun sebenarnya dari sini kita bisa tahu bahwa Indonesia mempunyai budaya yang beragam dari jenis bahasa yang ada tersebut. Bahasa daerah haruslah dilestarikan, karena bahasa merupakan salah satu hal yang dapat melestarikan budaya Indonesia yang sangat beragam.

Bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Dewasa ini banyak kalangan remaja mencampur-campurkan antara bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Hal tersebut dilakukan agar terlihat gaul. Padahal seharusnya hal tersebut sangatlah tidak benar. Penggunaan bahasa Indonesia tidak boleh dicampur-campur dengan bahasa inggris maupun bahasa daerah karena tidak semua orang mengetahui makna dari bahasa itu sendiri apabila dicampur-campur. Selain itu, penggunaan bahasa yang dicampur-campur seperti itu dapat membuat citra bahasa yang baik dan benar serta identitas suatu bangsa itu tercemar. Penggunaan bahasa haruslah pada tempatnya. Apabila kita berada di daerah sendiri maka kita boleh menggunakan bahasa daerah kepada masyarakat sekitarnya. Apabila kita berbicara dengan orang yang berasal dari daerah lain kita harus mennggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, janganlah kita mencampurkan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, apalagi mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa inggris. Dan apabila kita berada di negara lain, berbicara dengan turis, pembelajaran yang mengharuskan berbahasa inggris, maka kita harus menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar juga. 

Permasalahan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan adalah tidak tepatnya penggunaan ketiga bahasa tersebut. Banyak yang mengkritik bahwa anak zaman sekarang lebih senang menggunakan bahasa inggris daripada bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang mereka cap sebagai bahasa “kuno”. Sebenarnya penggunaan bahasa tidak bisa di pandang sebelah mata. Tidak ada istilah mementingkan suatu bahasa dibanding bahasa yang lain. Ketiga bahasa tersebuat sangat penting jika dilihat dari konsep penggunaannya. Seharusnya kita sendiri bisa memberi porsi yang sesuai untuk ketiganya. Sebagai contoh dalam pandangan pribadi penulis, dalam forum pendidikan tentunya kita diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa inggris juga dilatih dalam forum, apalagi ditambah beban pandangan umum masyarakat Indonesia yang memandang bahasa inggris sebagai standart intelektual seseorang. Dalam kehidupan sosial maupun keluarga, bahasa daerah ditekankan penggunaannya disini, kembali di penjelasan awal bahwa kegunaan utama bahasa adalah untuk komunikasi dan menentukan hidup bersosial, kenyamanan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi juga akan mempengaruhi pemikiran yang akan disampaikan pada lawan bicara. Jadi pemilihan jenis bahasa yang digunakan dalam komunikasi dengan lawan bicara sangat penting disini. 

Masyarakat seharusnya bisa memandang betapa pentingnya kesesuaian kapasitas penggunaan bahasa Indonesia, inggris, dan daerah disekitar kita. Dimulai dari diri kita sendiri dalam menggunakannya hingga ketika kita menjadi orang dewasa kemudian menjadi orang tua bagi anak kita. Bahasa pertama dan keprioritasan pemilihan bahasa juga penting untuk anak. Anak sejatinya lebih cepat menyerap bahasa dan pengetahuan dibanding orang dewasa, jadi dalam pengajaran bahasa sebenarnya bisa dimasukkan ketigannya sejak usia belia. Namun untuk keprioritasan bahasa maka penulis akan lebih memilih bahasa Indonesia untuk bahasa yang pertama kali diajarkan kepada anak. Kemudian pada usia balita hingga menginjak bangku sekolah, anak sedikit demi sedikit diajarkan beberapa kosa kata dasar mengenai bahasa daerah dan bahasa inggris. Tujuan memperkenalkan anak dari kecil bisa bahasa daerah adalah agar bahasa daerah yang merupakan budaya dari Indonesia sendiri tidak luntur kedepannya serta dapat menjadi bahasa identitas si anak ketika bertemu orang lain dari berbagai daerah. Sementara mengajarkan anak beberapa kata dasar dalam bahasa inggris adalah untuk membantu “pengenalan” si anak dalam mempelajari bahasa inggris kedepannya, karena dalam bangku sekolah kedepannya akan ada pelajaran bahasa inggris, sehingga tanggung jawab orang tua dalam mengajari anak mengenal bahasa inggris akan lebih ringan.

Pada jaman yang semakin maju ini sebenarnya kita dituntut berpikiran luas dalam memaknai suatu permasalahan yang ada, termasuk dalam meyikapi penggunaan bahasa. Bahasa yang sejatinya bisa menjadi bukti identitas diri dan lambang keintelektualan malah dirusak dengan keegoisan seseorang yang memaknai suatu bahasa dengan sebutan “kuno”. Cara untuk memperbaiki permasalahan penggunaan bahasa ini sebenarnya bisa di perbaiki mulai dari diri kita sendiri, dimulai dari hal sederhana yaitu cara kita dalam menyikapi dan mempraktekkan berbagai bahasa,kita harus pintar dalam membagi porsi bagi ketiga bahasa tersebut dalam penggunaan sehari-hari agar dapat berguna bagi kehidupan kita dan tidak ada suatu bahasa yang kelak akan punah. 

Satu hal yang perlu ditegaskan kembali dalam penggunaan ketiga bahasa ini adalah bagaimana kita dapat menggunakannya secara seimbang. Baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa inggris sama-sama bermanfaatnya jika kita dapat menggunakannya secara seimbang. Tidak akan ada salah satu bahasa yang lebih dominan yang nantinya akan membuat kita melupakan identitas diri kita. Hal ini harus diperhatikan karena apapun yang menjadi profesi kita, kita akan menggunakan ketiga bahasa itu secara bijak jika paham dan menerapkannya secara berdampingan dalam  kehidupan sehari-hari.


Komentar

  1. Menurut saya, mencampurkan bahasa dalam pergaulan sah-sah saja, kecuali untuk keadaan formal. Karena itu salah satu wujud kalau kita sedang belajar berbicara bahasa asing atau bahasa daerah.

    BalasHapus
  2. Jika anda menemui orang yang menggunakan bahasa dengan mencampur-campurkannya, bagaimana sikap anda?

    BalasHapus
  3. Penulisan dan penggunaan sudah bagus. Saya harap lebih baik lagi untuk kedepannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERBAHASA SESUAI SITUASI KONDISI

Bahasa Sebagai Alat Interaksi

Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional