Bahasa Menjadi Pemahaman Komunikasi yang Penting
Pada dasarnya, komunikasi selalu
dilakukan untuk mendapatkan paham piker antar makhluk hidup. Oleh karena itu,
komunikasi sangat vital bagi keberlangsungan hidup antar sosial. Setiap
melakukan komunikasi diharuskan menggunakan Bahasa yang bisa dipahami, apapun
itu termasuk juga bahasa isyarat. Tidak dipungkiri juga bahwa banyak
kesalahpahaman seseorang terhadap apa yang disampaikan orang lain walaupun itu
tidak sengaja. Bisa dilihat pada zaman sekarang seperti ini, ketersinggungan
terhadap apapun yang diucapkan ataupun diutarakan pada sosial media pasti akan
berdampak besar bagi masyarakat. Salah paham atau tersinggung akan bahasa yang
digunakan saat ini akan berpengaruh untuk kelanjutan hidup masyarakat luas,
terutama sekelompok orang yang mudah tersulut dengan emosinya tanpa mengetahui
dasar dari permasalahan yang terjadi. Sikap yang kurang diterapkan umumnya
warga Indonesia adalah memahami dan mendalami apa yang disampaikan seseorang
sehingga dapat satu poin yang merujuk kepada topik yang dibicarakan. Akan
tetapi sikap tersebut masih dibilang kecil, bila dibandingkan dengan sikap
instan untuk mencerna bahasa dan main hakim sendiri.
Umumnya para pelajar, kita telah
banyak mengetahui tentang pembelajaran Bahasa yang selalu diajarkan sekolah
masing-masing. Banyaknya daerah di Indonesia menjadikan pembelajaran bahasa
terbagi menjadi tiga bahasa umum, yaitu Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
(nasional), Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dan Bahasa daerah
sebagai identitas pada setiap daerah. Tetapi bahasa yang paling sering
diajarkan adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa internasional
yaitu Bahasa Inggris, sementara bahasa daerah lebih diberikan pada pendidikan
dasar sampai sekolah menengah atas. Bisa dikatakan kalau bahasa daerah hanya
dikesampingkan pemerintah walaupun masyarakat lebih sering menggunakan bahasa
daerah mereka sendiri, yang dimana tidak jarang juga kita masih mencampur adukkan
bahasa satu dengan bahasa yang lain. Seperti halnya menggunakan kata “maaf”
yang sering diganti dengan kata “sorry” yang bukan termasuk kosakata Bahasa
Indonesia, melainkan Bahasa Inggris.
Penggunaan bahasa sebenarnya
bersifat fleksibel jika disangkutkan kepada perseorangan. Faktor-faktor seperti
asal, sifat, dan perilaku seseorang pun dapat menentukan perbedaan dalam
memahami apa yang akan di dengar. Karena, pada dasarnya kepribadian milik
seseorang tidaklah sama, walaupun ada kemiripan secara penyampaian dan
menanggapi bahasa seseorang. Sehingga penggunaan kebahasaan yang akan dipakai
pada setiap forum atau lingkungan sekitar dapat berbeda. Seperti halnya pada
saat menghadiri kegiatan yang bersifat resmi, umumnya akan menggunakan bahasa
yang resmi pula, yaitu Bahasa Indonesia. Pada penulisan dalam surat yang resmi
maupun karya ilmiah juga harus menggunakan bahasa yang formal, yakni Bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa resmi dapat membuat pembaca maupun pendengar
merasa enak dalam mencerna apa yang diutarakan.
Pada saat di tempat umum juga akan menggunakan
bahasa yang sesuai dengan lingkungan sekitar. Mungkin secara pribadi, bila
berada di lingkungan sekolah, kantor, bank, dan lainnya dapat menggunakan
bahasa Indonesia yang secara umum semua orang pasti dapat mengerti. Walaupun
mereka mengerti, tetapi tidak semua menanggapi dengan apa yang kita harapkan.
Karena itu akan kembali kepada lawan bicara kita sendiri. Termasuk pada media
sosial yang sekarang menjadi wadah informasi yang mudah di akses oleh setiap
orang pun juga harus menyesuaikan dengan apa yang penyaji atau pembuat berikan
kepada kita. Bahasa yang dipakai sebenarnya bebas, tetapi dalam kebahasaan yang
diberikan hanya sampai sebatas memberi kritik dan saran saja tanpa penekanan
berupa hujatan atau sindiran yang mempengaruhi psikis dari seseorang yang
membacanya nanti.
Hal yang lain juga dilakukan pada
lingkungan keluarga baik ayah, ibu, kakak, adik, kakek, dan lainnya. Mungkin akan
lebih nyaman jika memakai bahasa daerah. Yang di mana semua anggota keluarga
dapat menangkap dan memahami apa yang disampaikan dengan baik. Penggunaan
bahasa dalam lingkup keluarga harus diperhatikan agar hubungan keluarga dapat
menjadi erat, dengan begitu akan mengurangi hal-hal bernilai negativ yang
mungkin dapat terjadi pada lingkup keluarga. Tidak sedikit permasalahan rumah
tangga terjadi disebabkan oleh kesalahan memberi pendapat yang mungkin disertai
dengan fisik yang sudah lelah setelah beraktivitas. Suatu hal yang harus
dihindari sehingga perpecahan intra keluarga tidak terjadi, maka komunikasi
antar anggota keluarga harus baik dengan bahasa beserta unsur kebahasaan yang
baik.
Begitu pula jikalau orang tua dalam
mendidik buah hatinya, semuanya pasti berharap akan kebaikan bagi putra
putrinya. Terutama dalam hal pokok bahasa, agar komunikasi antara orang tua dan
anak bisa menjadi lebih nyaman dan saling memahami. Pemahaman orang tua akan
sifat beserta sikap anak harus mengerti bahwa mereka mengikuti dan meniru
setiap apa yang dikatakan orang tuanya. Penggunaan bahasa dan kata yang baik
akan memberi pondasi dasar dalam pemikiran anak, sehingga mereka dapat mengerti
apa bahasa yang kita berikan dengan sedikit demi sedikit mampu membedakan mana
yang baik dan mana yang kurang bahkan tidak pantas untuk diucapkan pada saat
berbicara. Kesadaran dari orang tua dalam mengajak anak berkomunikasi terutama
menggunakan bahasa daerah, sehingga mengajarkan anak untuk tidak lupa akan asal
daerah mereka. Pantas bagi orang tua memberi pengetahuan bahasa daerah secara
langsung maupun tidak langsung, karena merekalah yang paling dekat dengan sang
anak. Untuk pembelajaran ini, sangat efektif jika orang tua yang bergerak.
Sementara yang lain seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, anak dapat
mengerti secara lebih lanjut di setiap jenjang Pendidikan.
Penggunaan bahasa sangat berpengaruh
pada pemahaman setiap orang terhadap apa yang akan diutarakan. Memang sulit
dalam menerima pendapat yang mungkin kurang mengenakkan, namun pemahaman lebih
dalam dapat membuat orang lebih mengerti dimana letak kesalahan pengucapan.
Penggunaan Bahasa dalam keseharian harus ditelaah kembali sehingga dapat
mencapai komunikasi yang baik. Ketersinggungan seseorang terjadi jika
komunikasi yang berlangsung tidak dilakukan dengan bahasa yang tepat pula, maka
dapat beerdampak buruk. Pemahaman seseorang sangat susah diketahui. Lebih baik
jika kita pribadi lebih bisa memahami sifat seseorang, walaupun hanya memandang
secara sekilas saja. Bahasa akan berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi
terhadap komunikasi seseorang maupun perkelompok. Pengaruh tersebut sangat
terasa bagi kita yang berada di zaman sekarang. Mungkin kita hanya melakukan
kesalahan dalam pengucapan bahasa, namun ternyata lebih banyak orang yang tidak
terima dengan melontarkan kata-kata yang tidak baik dan memberi kecaman yang
mengganggu bagi pikiran seseorang, ataupun melakukan pengaduan kepada pihak
berwajib yang dapat merugikan diri sendiri. Disisi lain, justru lebih sedikit
yang bisa mentolerir kesalahan tersebut. Kita bisa mengucapkan kata apapun
dibatas saran dan kritik dengan wajar. Bahasa sangat diperhatikan setiap saat,
dimanapun dan kapanpun kita berada. Cara pandang seseorang juga dapat dilihat
dari mereka yang menilai kita dengan bagaimana menanggapi pengucapan saja. Maka
dari itu, belajar bahasa sangat penting
bagi setiap masyarakat luas, agar keberlangsungan sosial menjadi lebih baik.
Menurut saya isi dari topik diatas menarik dan penulisannya dapat dipahami dengan mudah.
BalasHapusOverall baguss
BalasHapusSepertinya pada kalimat pertama terjadi kesalahan penulisan kata, yang seharusnya ditulis "pikir" menjadi "piker"
BalasHapusKisah yang Cukup inspiratif
BalasHapusIsi menarik untuk di baca, tetapi ada kesalahan dalam penulisan, mungkin saran untuk lebih teliti dalam penulisan.
BalasHapusTerimakasih banyak
Isi artikel menarik, mudah dipahami pembaca dan susunan topik per paragraf tersusun rapi
BalasHapusartikel cukup menarik, hanya saja ada beberapa kesalahan dalam penulisan kata-kata, saran saya untuk ke depannya lebih diperhatikan lagi dalam penulisan
BalasHapus