Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Bahasa Internasional

           Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional tentu saja merupakan bahasa yang wajib digunakan dalam bersosialisasi di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat bagi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini juga tercantum dalam ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana salah satu isi dari ikrar tersebut bebrunyi “Kami putra dan puteri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dalam ikrar tersebut bermakna bahwa kita sebagai warga negara Indonesia memiliki bahasa persatuan yang memudahkan kita dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, mengingat negara Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dengan lima pulau besarnya yakni pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua beserta 34 provinsi didalamnya dengan bahasa yang berbeda-beda disetiap provinsinya.     Bahasa tersebut biasa kita sebut sebagai bahasa daerah. Disetiap daerah memiliki ciri khas bahasanya masing-masing. Wilayah Jawa Barat misalnya, ada Bahasa Sunda dan di wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur ada Bahasa Jawa dengan pelafalan dan arti kata yang berbeda-beda apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Warga yang tinggal di Sumatra tidak mengerti bahasa Jawa begitu pula sebaliknya. Sehingga diperlukan adanya bahasa pemersatu yaitu bahasa nasional Bahasa Indonesia sebagai bahasa wajib bagi warga negara Indonesia untuk mempermudah dalam berkomunikasi satu sama lain.

            Selain bahasa Nasional dan bahasa daerah, ada juga bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris. Menurut Crystal, sebuah bahasa dapat menjadi bahasa internasional karena (a) geographical-historical dan (b) socio-cultural. Saya ingin mengembangkan dua kriteria ini menjadi lima faktor : (1) struktur dan bobot internal; (2) jumlah pemakai; (3) penyebaran geografis; (4) dominasi kekuasaan, politik, dan ekonomi; dan (5) wahana komunikasi dalam keilmuan dan diplomasi. Akibat dari kelima faktor tersebut timbul (6) pengaruh kehidupan sosial. Struktur yang sederhana dan jumlah kosa kata yang luas ikut memberi andil. Bahasa Inggris dapat mencapai tahap itu karena banyak mengalami proses permudahan dalam struktur bahasa. Bentuk akusatif, datif, genetif, dan lainnya boleh dikatakan tiada lagi. Juga gender yang mensyaratkan adanya pembagian alam menjadi maskulin, feminim, dan netral sudah tak ada lagi pada bahasa Inggris. Terbentuknya Liga Bangsa-bangsa pada tahun 1920 merupakan salah satu faktor terpilihnya bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi perorangan antar negara, namun juga dibutuhkan sebagai alat bantu dalam berkomunikasi di sektor bisnis berskala global.

            Penggunaan bahasa Nasional dan Internasional dibutuhkan untuk membuat pembuatan karya tulis ilmiah dan forum, baik itu forum yang sifatnya formal maupun non-formal. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, penulis secara pribadi harus mengetahui Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI). Sedangkan untuk yang berbahasa Inggris, penulis juga harus mengerti dan paham betul tentang susunan grammar  yang tepat, tidak asal-asalan dan juga pronounciation yang tepat sehingga dapat memudahkan si pembaca apabila pembaca tersebut adalah orang asing. Hal ini juga termasuk untuk tata cara dalam berbicara atau berbahasa didalam sebuah forum. Untuk berbicara didalam sebuah forum sendiri tidak harus seerta-merta mengikuti Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI), cukup menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang, tutur kata yang sopan dan tidak menggunakan kata-kata yang dinilai kasar. Begitupula dengan forum internasional, pemilihan kata-kata formal juga harus dipertimbangkan untuk memulai percakapan. Tujuannya adalah agar semua orang yang mendengarkan dapat dengan mudah mengerti dan paham apa yang kita ucapkan.

            Bahasa dikenalkan kepada kita sejak kita masih kecil. Bahasa yang kita gunakan sehari-hari adalah kata-kata yang tersimpan dan terekam di dalam otak kita sewaktu kita belum dapat berbicara. Keluarga adalah peran utamanya, salah satunya Ibu. Ibu adalah orang yang pertama kali mengajarkan kita caranya berbicara atau berbahasa. Kita bisa berbahasa Indonesia tentu karena kita terlahir dari keluarga Indonesia. Begitupun orang Inggris, mereka bisa berbahasa Inggris karena terlahir dari keluarga yang berbahasa Inggris. Maka dari itu, peran keluarga sangatlah menentukan apakah sejak kecil kita sudah diajarkan bertutur kata yang baik dan sopan benar ataukah sebaliknya, justru sejak kecil kita sudah diajarkan bahasa-bahasa yang dinilai kasar.

            Bahasa yang kita terima sejak kecil akan berdampak terhadap kita saat kita sudah beranjak dewasa. Dampaknya ada pada lingkungan sosial kita. Contohnya dalam pergaulan, didalam pergaulan memang tidak ada suatu peraturan yang konkrit dalam penggunaan bahasa. Kita bebas mengekspresikan diri kita dalam berinterakasi. Namun, bahasa yang kita keluarkan haruslah bahasa yang baik dan tidak mengandung unsur bahasa kasar atau kata-kata kotor supaya orang yang mendengar tidak ada yang tersinggung maupun tersakiti oleh kita. Apabila kita menggunakan kata-kata kotor atau kasar, sudah pasti kita tidak akan disenangi oleh lingkungan sekitar kita bahkan keluarga sekalipun. Kita semua akan merasakan bagaimana rasanya membangun sebuah rumah tangga bersama keluarga kita nantinya. Apakah kita akan mempertahkan rumah tangga kita sampai maut yang memisahkan ataukah rumah tangga kita kandas ditengah jalan? Tentu tidak akan ada yang mau jika rumah tangga kita berakhir karena perceraian. Secara pribadi, rumah tangga yang harmonis dapat dibangun sejak dini dengan memperhatikan hal sepele sekalipun namun bermanfaat untuk kedepannya contohnya yaitu cara kita berbahasa.

            Berbahasa adalah salah satu hal yang harus ditekankan apabila kita sudah berkeluarga. Berbicara yang baik dan sopan terhadap pasangan adalah langkah awal keluarga harmonis dapat dibangun. Kita boleh saja berbicara menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa daerah kita dan bahasa asing sekalipun. Asalkan, keduanya saling mengerti dan kata-kata yang diucapkan tidak mengandung kata-kata kasar atau kotor. Penulis bukanlah orang yang terlahir di daerah yang memiliki bahasa lokal/daerah sebagai identittasnya. Bagi penulis, penggunaan bahasa Indonesia lebih dianjurkan dalam berbicara guna mempermudah interaksi agar saling mendapatkan feedback antar keduanya. Jika sudah memiliki anak nanti, penulis pribadi berencana untuk memprioritaskan bahasa Indonesia. Karena, kita tinggal di Indonesia, maka kita harus bisa berbahasa Indonesia terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan penulis akan mengajarkan anak sendiri untuk berbicara bahasa asing atau bahasa daerah. Bahasa asing yang pertama kali akan penulis ajarkan yaitu bahasa Inggris. Alasan kenapa harus bahasa Inggris, kenapa tidak bahasa daerah terlebih dahulu? Penulis pribadi menilai bahwa bahasa Inggris sendiri adalah bahasa Internasional yang wajib terlebih dahulu diketahui, karena penulis ingin memiliki anak yang pandai berbicara  bahasa Inggris yang nantinya akan sangat berguna untuk masa depannya. Lalu bagaimana dengan bahasa daerah? Bahasa daerah sendiri memiliki arti dan kosa kata yang bebeda dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Penulis akan memberikan kebebasan kepada anak penulis dalam memilih apakah dia mau belajar berbahasa daerah ataukah tidak. Karena yang kita tahu Indonesia sendiri memiliki banyak bahasa daerah yang tidak mungkin kita bisa pandai semua bahasa daerahnya. Pastinya akan sulit jika mempelajari semuanya.

            Menggunakan bahasa yang baik dan sopan merupakan suatu keharusan bagi kita, karena ini menyangkut dengan akhlak dan adat istiadat pribadi masing-masing. Ingin menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing adalah sebuah pilihan pribadi masing-masing. Yang terpenting adalah saling mengerti apa yang kita ucapakan dalam berinteraksi. Meskipun kita tinggal di Indonesia dengan bahasa daerahnya masing-masing, tidak semua orang mengerti bahasa daerah dan tidak semua orang pandai berbahasa Inggris. Maka dari itu, saling hormat menghormati dalam perbedaan bahasa sangatlah penting dilaksanakan. Jangan sampai dalam berinteraksi ada satu pihak yang merasa dirinya direndahkan karena tidak bisa berbahasa daerah maupun bahasa asing. Biarkan mereka menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing, karena itu sebagai identitas bagi mereka dari daerah mana mereka berasal.    

Komentar

  1. Essay nya sangat lengkap dan penggunaan Bahasa Indonesia serta tata bahasanya bagus

    BalasHapus
  2. Penataan dan Bahasa yang digunakan sudah sangat baik

    BalasHapus
  3. Saya ingin bertanya, jika anda tinggal di luar negeri apakah akan tetap mengajarkan anak anda bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamannya ?

    BalasHapus
  4. Menurut saya penulisannya dapat dipahami dengan mudah dan saran saya sebaiknya 3 bahasa itu harus berimbang satu sama lain karena kita akan menggunakan ketiga bahasa tersebut secara bijak jika paham dan menerapkannya secara berdampingan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  5. Menurut saya ,cukup bagus kalimat nya sederhana dan inspiratif

    BalasHapus
  6. Bahasanya sangat menarik, karena ada kerommantisan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERBAHASA SESUAI SITUASI KONDISI

Bahasa Sebagai Alat Interaksi

Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional