Bahasa dalam kehidupan sehari-hari
Nama : Setiyadi
Kelas : E8/Pendidikan Bahasa
Indonesia
Jurusan : S1 Teknik Sipil
BAHASA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi
antar sesama manusia yang telah ada sejak zaman dahulu. Dengan bahasa, kita
mampu mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran kita. Layaknya bernapas, bahasa tidak pernah terpisahkan dari kehidupan
kita. Indonesia menjadi
salah satu negara dengan bahasa terbanyak di dunia. Total bahasa yang ada di
Indonesia adalah 718 bahasa yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Dengan
jumlah bahasa yang begitu banyak, masyarakat memilih bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi dan bahasa nasional. Bahasa Indonesia adalah cerminan dari
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia
pertama kali muncul di permukaan saat dikumandangkannya sumpah pemuda pada 28
oktober 1928 oleh para pemuda dari seluruh pelosok negeri. Sudah
sepantasnya kita sebagai penerus bangsa harus mampu berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, hal itu adalah bukti bahwa kita menghargai jasa para pahlawan dan
sebagai bentuk penghargaan untuk para pahlawan yang telah berjuang demi
kemerdekaan Indonesia.
Forum
diskusi merupakan tempat berkumpulnya orang untuk bermusyawarah. Dari lingkup
yang paling kecil hingga yang paling besar, penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat berdiskusi sangatlah penting. Namun sayang, pada praktiknya
penggunaan bahasa Indonesia tidak dilakukan dengan kaidah yang benar, penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai kaidahnya akan
menyebabkan pesan yang ingin disampaikan tidak bisa dipahami dengan baik. Dari hal
tersebut, sudah sepantasnya kita memahami dengan seksama kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Selain digunakan dalam forum diskusi, penggunaan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar juga berfungsi saat membuat suatu tulisan
ilmiah. Bahasa menjadi alat komunikasi berupa tulisan, sehingga penting untuk
menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ragam bahasa tulisan
ilmiah hendaknya mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksamaan
atau ambiguitas makna dalam tulisan ilmiah.
Dalam
kehidupan sosial banyak
kosa kata baru yang tercipta menggantikan kosa kata resmi yang ada. Hal ini
dapat berdampak buruk bagi generasi penerus bangsa karena mereka telah terbiasa
menggunakan kosa kata yg tidak resmi tanpa mengetahui kosa kata resmi yang
tercantum dalam kbbi. Penggunaan kosa kata baru ini juga berdampak pada moral
generasi muda yang menjadikan mereka tidak bisa menggunakan bahasa yang sopan
kepada orang lain karena kurangnya pemahaman akan kosa kata bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Untuk
mengatasi hal ini perlu adanya peran dari semua lapisan masyarakat, tentunya
dimulai dari lingkungan keluarga yang menjadi lingkungan paling kecil. Anggota
keluarga harus membiasakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sehingga seluruh anggota keluarga terbiasa untuk memahami dan menggunakan
bahasa Indonesia.
Selain pentingnya menggunakan bahasa
Indonesia sesuai kaidah yang ada, penggunaan bahasa daerah juga tidak boleh dilupakan.
seiring berjalannya waktu, tren penggunaan bahasa daerah mulai berkurang,
banyak masyarakat yang mulai melupakan bahasa daerahnya sendiri, padahal bahasa
daerah adalah cerminan dari identitas masyarakat Indonesia. Slogan katro atau
tidak modern selalu melekat ketika seseorang menggunakan bahasa daerah dalam
berkomunikasi, pengaruh budaya barat menambah alasan seseorang meninggalkan
bahasa daerah. Dalam masyarakat penggunaan bahasa inggris seakan-akan terlihat
lebih keren, pola pikir yang demikian mulai tertanam di masyarakat. Untuk
mengatasi hal ini dan melestarikan bahasa daerah, setiap pihak terutama orang
tua harus melatih anak-anaknya untuk menggunakan bahasa daerah sedari kecil
agar anak terbiasa menggunakan bahasa daerah, selain itu, orang tua juga harus
menanamkan pola pikir kepada anak bahwa bahasa daerah merupakan kebanggan bagi
masyarakat Indonesia. Pelestarian bahasa daerah juga bisa melalui media cerita,
banyak cerita legenda yang bisa dijadikan sebagai perantara untuk menanamkan
rasa cinta terhadap budaya dan bahasa daerah. Pendidikan formal juga berperan
dalam menanamkan rasa cinta terhadap bahasa daerah. Seharusnya sekolah-sekolah
yang ada tidak hanya mengajarkan bahasa daerah melalui mata pelajaran bahasa
daerah, melainkan juga adanya kebijakan penerapan pada hari-hari tertentu yang
mewajibkan siswa untuk menggunakan bahasa
daerah untuk berkomunikasi selama pembelajaran di lingkungan sekolah, sehingga siswa tidak hanya terbiasa
dengan bahasa Indonesia, namun juga terbiasa menggunakan bahasa daerahnya
sehingga tumbuh kesadaran diri pada anak untuk cinta terhadap budaya dan bahasa
daerahnya sendiri.
Akhir-akhir ini budaya dan bahasa
daerah terutama bahasa jawa sedang digandrungi anak muda, hal ini dikarenakan
sedang banyak bermunculan lagu-lagu dengan bahasa jawa yang menceritakan kisah
asrama yang relevan dengan kehidupan anak muda zaman sekarang. Pamer bojo,
Banyu langit, ambyar, adalah lagu yang dibawakan oleh almarhum Didi Kempot yang
menjadi contoh beberapa lagu yang populer dikalangan anak muda. Musik menjadi
media baru untuk melestarikan budaya dan bahasa daerah. Pengemasan lagu yang
mengikuti kehidupan anak muda mampu memikat perhatian kalangan muda.
. Selain pentingnya bahasa Indonesia
dan bahasa daerah untuk dipelajari, tidak lengkap rasanya tidak mengikutkan
bahasa inggris sebagai bahasa yang wajib dipelajari. Bahasa inggris telah
diakui dunia sebagai bahasa internasional, sebanyak 2,4 milyar orang
menggunakan bahasa inggris. Banyak literatur yang menggunakan bahasa inggris
sehingga bahasa inggris sudah seperti jendela dunia. Pada zaman modern ini,
penting bagi setiap orang untuk mampu menguasai bahasa inggris dengan baik dan
benar.
Dalam
mendidik anak, bahasa daerah adalah bahasa yang akan saya ajarkan pertama kali,
hal tersebut berdasar fakta bahwa bahasa daerah memiliki lingkup bahasa yang
lebih sempit, terlebih di kota-kota besar yang mayoritas menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa sehari-hari. sehingga mendidik anak untuk bisa memahami bahasa
daerah di usia dini adalah pilihan paling tepat, karena anak akan bisa mengusai
bahasa daerah dengan baik. Setelah itu sya akan mendidik anak saya untuk bisa
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, untuk pembelajaran bahasa Indonesia tentunya
akan lebih mudah dikarenakan lingkup bahasa yang lebih luas, pembelajaran
bahasa indonesia juga dibantu dari lingkungan sekitar seperti masyarakat dan
sekolah, sehingga belajar bahasa Indonesia akan lebih mudah. Ketika anak sudah
mulai tumbuh remaja, dia akan mengenal dunia lebih luas, maka dari itu
menguasai bahasa inggris menjadi salah satu kunci anak untuk melihat dunia
lebih luas.
Bahasa
adalah hal yang tak terlepas dari kehidupan kita. Bahasa daerah, bahasa Indonesia,
bahasa inggris telah merasuk dan manjadi bagian dari diri kita, penggunaan kaidah
bahasa yang tidak tepat bisa menimbulkan persepsi yang salah. itu bukanlah
suatu hal yang sepele. Penggunaan bahasa yang baik dan benar harus diterapkan
disegala lini kehidupan, dari tingkat keluarga hingga masyarakat. Kita harus
selalu belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Banyak cara yang dapat
kita lakukan utntuk meningkatkan keahlian kita dalam berbahasa yang baik dan
benar, seperti membaca artikel, mendengarkan pidato, maupun debat.
wahhh.... mantap sekali 👍
BalasHapusBagaimana pendapat anda jika ada anggota keluarga anda yang kurang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar (seringkali dalam berkata mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah misalnya) ?
BalasHapusDalam kasus tersebut, kita harus melihat penyebab permasalahan lebih teliti, apakah anggota keluarga saya yang saat ini dijadikan sebagai contoh mereka sedang dalam proses belajar untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar atau memang mereka hanya sedikit belajar untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar tanpa usaha lebih lanjut untuk menguasainya. jika kasus yang terjadi adalah mereka hanya sedikit belajar menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar tanpa usaha lebih lanjut untuk menguasainya, maka perilaku tersebut bukanlah hal yang baik untuk dilakukan
HapusWalaupun sedikit tidak jelas, namun saya rasa artikel ini sangat menarik untuk dibaca
BalasHapusHarap diperhatikan dengan teliti terdapat kesalahan ketik (typo) seperti pada kalimat ke 3 paragraf 7 pada kata yang seharusnya tertulis "saya" namun di sana tertulis "sya", selebihnya sudah terlihat rapi. Terimakasih.
BalasHapussetelah membaca kalimat "Ragam bahasa tulisan ilmiah hendaknya mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksamaan atau ambiguitas makna dalam tulisan ilmiah"
BalasHapusApakah karya ilmiah menuntut tafsir tunggal ?
Bukankah jika ditafsir secara tunggal, itu sama saja menutup kemungkinan untuk tulisan ilmiah tersebut berkembang ?
Saya Farrel ingin berpendapat, dalam penulisan satu paragraf dengan paragraf berikutnya ada baiknya jika memilih kalimat awalan pada paragraf baru yang dapat mehubungkan antara paragraf sebelum dan paragraf baru. Hal itu dapat membuat tulisan anda lebih mudah untuk dipahami dan dibaca oleh pembaca.
BalasHapus